One's Blog

just love your hobby

Friday, January 16, 2009

Harry Potter Books Summaries

Harry Potter and the Philosopher's Stone (a.k.a. Harry Potter and the Sorcerer's Stone)
Bayangkan dirimu tinggal di dalam sebuah lemari di bawah tangga seumur hidupmu, dengan keluarga yang sama sekali tidak menyukaimu. Namun tepat pada ulang tahunmu yang ke-11, duniamu tiba-tiba berubah. Hidupmu kini berada di dunia sihir, dikelilingi oleh para penyihir, tongkat sihir dan juga burung hantu. Itulah yang terjadi kepada Harry Potter, seorang anak laki-laki yang memiliki bekas luka berbentuk petir di dahinya, yang juga merupakan satu-satunya orang yang berhasil hidup dari serangan Lord Voldemort, penyihir terjahat yang pernah ada. Sekolah Sihir Hogwarts kini menjadi rumah Harry. Bersama-sama dengan sahabat-sahabat barunya, Ron Weasley dan Hermione Granger, Harry menjalani hidup yang berbeda, namun sarat dengan petualangan dan bahaya.

Harry Potter and the Chamber of Secrets
Apa yang lebih buruk daripada kebangkitan Lord Voldemort? Setelah berhasil mengalahkan penyihir itu, dan melewatkan liburan musim panas (bersama keluarga Dursley), tahun kedua Harry di Hogwarts tidak dimulai dengan mulus, dan sebuah bahaya besar pun menantinya. Harry dan Ron terpaksa pergi ke Hogwarts dengan mengendarai sebuah mobil terbang, yang kemudian luluh lantak dihancurkan oleh Dedalu Perkasa. Namun kejadian itu tidak ada artinya dengan apa yang kemudian terjadi di Hogwarts sepanjang tahun itu. Sebuah suara terdengar dari dalam dinding, yang hanya dapat didengar oleh Harry, dan kemudian diikuti berjatuhannya korban. Sebuah kata misterius di dinding menyatakan bahwa "Kamar Rahasia telah terbuka. Berhati-hatilah, musuh sang pewaris."
Namun apa arti kalimat tersebut? Harry, Hermione, dan Ron melakukan segala hal, termasuk mempertaruhkan nyawa mereka, untuk mengungkapkan misteri yang telah berusia 50 tahun tersebut.

Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
Jelas sudah bahwa Harry Potter memang bukan anak biasa. Jika kebanyakan anak lainnya sangat menantikan liburan musim panas, Harry justru merasa liburan itu sebagai siksaan. Dipicu oleh kekesalan, Harry mengelembungkan tubuh saudari perempuan pamannya, Bibi Marge. Takut kepada kemarahan Bibi Petunia dan Paman Vernon, serta dikeluarkan dari Hogwarts karena menggunakan sihir di lingkungan muggle, Harry melarikan diri. Di luar dugaan, ternyata Harry sama sekali tidak mendapatkan hukuman. Sebaliknya, ia malah mendapat perlakuan yang istimewa. Tahun ketiganya di Hogwarts menjelaskan mengapa Kementerian Sihir memaafkan pelanggarannya. Rupanya, Sirius Black, seorang tawanan penjara sihir Azkaban sekaligus yang bertanggungjawab atas tragedi yang menimpa orangtua Harry, kabur dan tengah mengincar Harry. Dan mengapa Dementor yang seharusnya menjaga Harry dan Hogwarts, malah membuat Harry ketakutan, sementara orang lain tidak merasakan ketakutan itu?

Harry Potter and the Goblet of Fire
Harry yang kini berusia 14 tahun, bermimpi buruk yang membuat bekas lukanya serasa terbakar, membuatnya khawatir. Tapi untungnya pertandingan Piala Dunia Quidditch berhasil membuat Harry melupakan Lord Voldemort dan Pelahap Maut, minimal untuk sementara waktu.
Tahun ini pun tidak ada pertandingan Quidditch antar asrama. Sebagai gantinya, Hogwarts telah menjadi tuan rumah Turnamen Triwizards dan menjamu dua sekolah sihir lainnya, Beauxbatons serta Durmstrang. Masing-masing sekolah akan diwakilkan oleh seorang siswa, yang ditentukan oleh Piala Api, dan salah satu syaratnya adalah sang siswa harus berusia 17 tahun. Tapi mengapa Hogwarts mendapatkan dua orang wakil? Bukankah Harry masih jauh dari batas usia minimal?

Harry Potter and the Order of the Phoenix
Di tahun kelimanya di Sekolah Sihir Hogwarts, hormon-hormon remaja Harry Potter mulai bergejolak. Liburan musim panas yang membosankan sekaligus menegangkan, membuat Harry sangat kesal. Dunia sihir tidak percaya kepada Harry yang menyatakan bahwa Lord Voldemort telah kembali. Tidak hanya itu, Profesor Dumbledore yang berada di pihak Harry pun terkena getahnya. Sebagai ganti Dumbledore, dipilihlah Dolores Umbridge yang membuat hari-hari Harry di Hogwarts menjadi bagaikan neraka. Belum lagi, Harry harus menghadapi ujian Ordinary Wizarding Level (O.W.L.), serta mimpi-mimpi buruknya yang sangat menyakiti bekas luka di dahinya. Harry tahu, Lord Voldemort sedang beraksi, tapi tidak ada yang mempercayainya...


Harry Potter and the Half Blood Prince
Lord Voldemort dan para pengikutnya sudah mulai melancarkan aksi mereka secara terang-terangan. Menteri Sihir Cornelius Fudge pun terkena imbasnya, ia harus melepas posisinya karena dianggap tidak kompeten dalam menangani kasus Voldemort, dan digantikan oleh Rufus Scrimgeour. Sekolah Sihir Hogwarts, tempat di mana Harry menjalani tahun keenamnya, pun tidak terlepas dari suasana mencekam, dan keamanan ditingkatkan. Seperti biasa, tahun ini pun Hogwarts mendapatkan seorang guru baru, yaitu Horace Slughorn yang menggantikan Profesor Severus Snape yang akhirnya mendapatkan jabatan impiannya selama ini. Kejutan lainnya datang dari Harry, yang sekali ini berprestasi gemilang dalam kelas Ramuan, bahkan ia berhasil mengalahkan Hermione berkat buku yang dipinjamkan Profesor Slughorn kepadanya, milik "Half-Blood-Prince". Sementara itu, Profesor Dumbledore dan Harry memiliki tugas penting, yaitu menemukan dan menghancurkan beberapa Horcrux milik Lord Voldemort. Namun, bagaimana Pelahap Maut tetap berhasil masuk ke dalam Hogwarts? Dan siapakah "Half-Blood-Prince"?

Harry Potter and the Deathly Hallows
-Kebetulan belum diposting brow, sorry..!-











posted by akangone. Silakan kunjungi juga Harry Potter.com

0 comments: